Waktu menemukan masa dimana siang akan berganti dengan malam, dan disitulah keadaan harus berubah dengan seiringnya waktu. dan saat ini gua udah waktunya untuk berubah menjadi zona keadaan gua yang selama ini gua tinggalkan. mungkin semua orang suka bertanya dan heran dengan tingkah laku gua yang sama sekali g sesuai dengan waktunya, ya kayak waktunya pagi tapi sama gua dibuat waktu malam. semua ada alasan kenapa gua ngelakuin itu, dan saat ini udah waktunya buat gua harus menjadi yang lebih baik. bukan gua gmw menjadi waktu yang sesuai dengan keadannya. tapi gua hanya bosan dan takut ketika gua sudah sesuai dengan waktu gua akan menjadi sosok yang menakutkan. hahahahha klasik banget ya alasan gua,padahal mah bilang aja kalo gua belum dewasa atau masih kayak anak-anak. yaaaa bukan cuma gua yang bilang tapi semua orang yang bilang, makanya kenapa tadi gua singgung waktu yang g sesuai. jujur aja ya gua lebih seneng dibilang gua anak-anak dari pada gua dewasa, tapi udah saatnya gua harus dewasa dan kembali pada diri gua yang sebenarnya. kembali pada waktu yang memang sesuai aturannya, coba dimulai aja. apa ada cerita yang bakal berubah setelah ini, atau akan ada cerita yang sama aja. hahaha
malam-malam gua bahas apa coba ini ..... :)😂😂😂😂😂😂
Kamis, 31 Agustus 2017
Rabu, 05 April 2017
Listrik Pada Buah Mengkudu & Nanas
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang Masalah
Sejarah listrik
Listrik
telah ada sejak awal Jagad Raya itu sendiri. Sebelum kehidupan pada planet bumi
muncul, lebih dari empat trilyun tahun lalu, sambaran-sambaran petir menerangi
langit. Petir adalah salah satu dari bentuk perwujudan dramatik di alam yang
kita kenal sebagai listrik itu. Bangsa
Yunani Kuno adalah pionir dalam keilmuan di Eropa. Thales dari Miletus (625-547
SM) salah satu pemikir Yunani berupaya menyelidiki fenomena yang kemudian kita
kenal sebagai listrik dan magnet. Batu amber yang digosok ternyata dapat
mengangkat bulu ayam.
Gagasan
tentang Listrik
Pada
awalnya keperluan percobaan, orang menghasilkan listrik sendiri, dengan
menggosokkan benda tertentu. Sekitar tahun 1600-an dalam bukunya ”de magnete”,
William Gilbert (1544-1603) menunjukkan adanya gaya magnet dan listrik yang
misterius. Dialah yang pertama menggunakan nama “electric”, dan
barangkali yang membuat alat listrik pertama yang disebut “versorium”. Pada tahun 1767, Joseph
Priestley (1733-1804) sebelum menjadi terkenal sebagai penemu oksigen, menulis
sejarah listrik dalam bukunya “The History and Present State of Electricity”. Charles de Coulomb
(1736-1806) mempelajari tingkah laku muatan listrik, dan mengusulkan apa yang
disebut “Hukum Pangkat Dua” yaitu gaya tarik atau tolak dua benda bermuatan
listrik berubah menurut perbandingan pangkat dua jaraknya, nama Coulomb
kemudian dipakai untuk nama satuan muatan listrik.
Aliran
Muatan Listrik
Pada
tahun 1780, saat melakukan pembedahan kodok, Luigi Galvani (1737-1798)
mengamati bahwa bila pisaunya menyentuh urat syaraf pada kaki kodok itu, maka
kaki itu menegang, Galvani menduga bahwa ada listrik di dalam otot kaki itu. Sesudah itu, Alessandro
Volta (1745-1827) mendengar dugaan Galvani tersebut dan menolaknya karena ia
telah mengembangkan alat untuk menghasilkan muatan listrik yaitu elektroporus.
Pada
tahun 1800 Volta mengumumkan bahwa ia menemukan sumber listrik baru yang
kemudian dikenal sebagai “Voltaic Pile”. Galvani berpendapat bahwa listrik
berasal dari badan binatang bila tersentuh oleh dua batang logam, dan
menyebutnya dengan “Listrik Binatang”. Di lain pihak Volta berpendapat bahwa
listrik itu berasal dari persentuhan dua batang logam saja, dan karenanya ia
menyebutnya dengan “Listrik Logam”. Galvani dan Volta tidak sependapat dan
demikian pula para pendukungnya selama beberapa tahun. Sekarang kita tahu bahwa
keduanya tidak seluruhnya benar. Henry
Cavendish (1731-1810) memperkenalkan gagasan tentang “voltase” untuk
menjelaskan bagaimana “dorongan listrik” ditimbulkan. Leopold Nobili
(1784-1835) membuat salah satu alat ukur listrik awal yang kemudian dikenal
sebagai “Galvanometer”. Dengan
bereksperimen menggunakan baterai, ilmuwan menemukan bahwa ada benda yang dapat
dialiri arus listrik yang kemudian disebut “konduktor” dan ada yang tidak, yang
kemudian disebut “isolator”. Dalam
serangkaian percobaannya, Georg Ohm menunjukkan bahwa tidak ada konduktor
maupun isolator murni, tetapi setiap jenis benda mempunyai sejumlah hambatan
terhadap arus listrik. Kawat yang panjang memberikan hambatan yang lebih besar
daripada kawat yang lebih pendek, serta kawat tipis memberikan hambatan yang
lebih besar dari kawat yang tebal. Ini kemudian menjadi dasar dari salah satu
hukum rangkaian listrik yang pokok, yaitu Hukum Ohm.
Seiring
berjalannya waktu maka persediaan sumber energi di bumi kita akan semakin
menipis, seperti halnya batu bara yang lama kelamaan akan habis karena terus di
ambil untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia ataupun negara lain.
Hal inilah yang membuat peneliti terdorong untuk menemukan sumber energi lain
yang lebih efisien, dalam penelitian ini peneliti menggunakan buah mengkudu dan nanas sebagai bahan percobaan, selain
mudah di jumpai, ternyata mengkudu dan nanas tersebut berpotensi untuk
menghaslkan energi listrik karena di dalamnya terdapat kandungan elektrolit.
Berdasarkan
pengalaman empiris bahwa mengkudu dan nanas dapat menghasilkan air dan
mengandung asam,
bila kita lakukan pengamatan terhadap mengkudu dan nanas, maka akan menimbulkan
beberapa pertanyaan di fikiran peneliti. Selain itu mengkudu dan nanas termasuk mudah di jumpai di
pasaran dengan harga yang cukup terjangkau.
Berdasarkan pengalaman empiris itulah peneliti tertarik untuk meneliti objek
ini. Selain itu berdasarkan pengalaman teoritis bahwa mengkudu
dan nanas
dapat menjadi pengganti elektrolit. Apabila di hubungkan dengan elektroda dapat
menghasilkan listrik.
Baterai membangkitkan listrik dari sebuah reaksi kimia
diantara dua elektroda dan satu elektrolit. Kita bisa gunakan tembaga dan seng
sebagai elektroda dan asam sulfur sebagai elektrolit yang menjadi metode untuk
membuktikan proses ini. Apakah ada cairan lain sebagai pengganti elektrolit
tersebut??? Alam telah menyediakan banyak baterai alami. Kita bisa menggunakan
tanah, air, sayuran, atau buah-buahan. Sekarang kita akan mengganti larutan
elektrolit tersebut dengan mengkudu dan nanas. Apakah bisa??? Mengkudu dan nanas
banyak mengandung bahan-kimia larut air yang boleh menjadi penyebab reaksi
bahan kimia dengan salah satu atau kedua-duanya dari elektroda.
Dan faktor teoritis juga memperkuat keinginan peneliti
untuk meneliti mengkudu dan nanas. Berdasarkan uraian di atas peneliti
ingin membuat suatu karya ilmiah yang berjudul listrik pada mengkudu &
nanas.
1.2 Rumusan
Masalah
Objek penelitian kali ini adalah mengkudu dan nanas.
Mengkudu dan nanas merupakan bahan pangan. Hal yang diteliti dari mengkudu dan
nanas ini adalah bahan kimia yang dikandung oleh mengkudu dan nanas sehingga
dapat menjadi elektrolit yang apabila bereaksi dengan salah
satu atau kedua-duanya dari elektroda dapat menghasilkan
listrik yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan seputar kandungan
mengkudu dan nanas, yang selama ini tidak terfikirkan oleh orang banyak.
Dari
latar belakang tersebut maka secara garis besar ada permasalahan yang
dirumuskan yaitu:
1. Apakah
mengkudu dan nanas
dapat menghasilkan listrik ?
2. Mengapa
mengkudu dan nanas
dapat menghasilkan listrik ?
1.3 Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Tujuan
dilaksanaknnya penelitian ini adalah:
- Mengetahui kandungan listrik mengkudu dan nanas.
- Mengetahui cara agar mengkudu dan nanas dapat menghasilkan listrik.
Manfaat
dilaksanakannya penelitian ini adalah:
- Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai mengkudu dan nanas.
- Untuk dapat memanfaatkan mengkudu dan nanas dengan seefisien mungkin.
1.4 Hipotesis
Dari
landasan teori dapat ditarik suatu hipotesis bahwasannya mengkudu dan
nanas dapat
menghasilkan listrik.
1.5 Teknik Penelitian
Metode
yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan cara meneliti kandungan listrik
di dalam mengkudu dan nanas menggunakan voltmeter dan lampu LED.
1.6 Sistematika
Penulisan
Untuk
mendapatkan kejelasan yang kongkrit dalam karya ilmiah ini, maka penulis
menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab l :
Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab ll :
Kajian
teori yang terdiri dari penjelasan mengkudu dan nanas, Energi Listrik, Larutan
Elektrolit, Sel Volta.
Bab lll :
Metodelogi
Penelitian yang terdiri dari Metode Penelitian, Waktu dan Tempat, Sampel
Penelitian, Alat dan Bahan Penelitian, Prosedur Penelitian, dan Pengumpulan
Data.
Bab lV :
Hasil Percobaan.
Bab V :
Kesimpulan dan Saran.
BAB
II
KAJIAN TEORI
2.1 Mengenal
Mengkudu dan Nanas
Klasifikasi mengkudu ( pace, cengkudu, bentis) yaitu
Kingdon Plantae (tumbuhan), Subkingdom Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh),
Super divisi Spermatophyta (menghasilkan biji), Divisi Magnoliophyta (tumbuhan
berbunga), Kelas Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil), Sub Kelas Asteridae,
Ordo Rubiales, Famili Rubiaceae (suku kopi-kopian), Genus morinda dan spesies Morinda citrifolia L. Riset medis tentang
Mengkudu atau Noni dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah
Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti-bakteri
terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu.
Demikian banyak manfaat buah yagn satu ini sehingga fungsinya sebagai salah
satu tanaman obat
menjadi perhatian dunia.
Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan universitas.
Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan universitas.
Sejak
tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat
mulai melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine yang terdapat pada enzim
bromelain (enzim pada nenas). Ia
kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu juga mengandung xeronine dan
prekursornya (proxeronine) dalam jumlah besar. Xeronine adalah salah satu
zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.
Kadar
air buah Mengkudu sekitar 52 persen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui elemen apa saja yang terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan
penelitian tersebut telah menunjukkan adanya zat-zat menarik di dalam sari buah
Mengkudu, meskipun belum semuanya teridentifikasi.
Nanas, nenas, atau ananas (Ananas
comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari
Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia
nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya
rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung tajam,
tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal. Buahnya dalam
bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang seperti
pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana,
yang bermakna "buah yang sangat baik".
Burung penghisap madu (hummingbird)
merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai serangga juga
memiliki peran yang sama. Klasifikasi tanaman nanas yaitu Kingdom plantae (tumbuh-tumbuhan), Divisi
Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Kelas Angiospermae (berbiji tertutup), Ordo
Farinosae (Bromeliales), Famili Bromiliaceae, Genus Ananas danSpecies Ananas comosus.
Nanas merupakan buah-buahan yang
mengandung banyak vitamin dan berfungsi sebagai tanaman obat. Mulai dari
vitamin A, vitamin C, kalsium, magnesium, natrium, kalium, fosfor, dekstrosa,
sukrosa dan enzim bromelain. Enzim bromelain dalam nanas berkhasiat untuk
antiradang, membantu pencernaan di lambung, menghambat pertumbuhan sel kanker
dan mencegah penggumpalan darah.
Selain itu, setelah diteliti lebih
dalam lagi ternyata mengkudu dan nanas merupakan salah satu larutan
elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Adanya listrik pada mengkudu dan nanas dapat diamati dari bergeraknya jarum
voltmeter dan menyalanya lampu LED (Light Emitting Diode) ketika
dihubungkan pada mengkudu dan nanas dengan menggunakan prinsip sel Volta
dan dirangkai secara seri. Sel Volta merupakan suatu jenis sel elektrokimia
yang dapat menghasilkan listrik. Pada sel Volta terdapat dua istilah yaitu
elektrolit dan elektrode. Dimana suatu elektrolit tidak dapat menghantarkan
arus listrik jika tidak dihubungkan dengan suatu elektrode. Pada sel Volta
terdapat dua elektrode yaitu katode (kutub positif) dan anode (kutub negatif).
Adanya kandungan listrik pada mengkudu dan nanas karena nanas dan
mengkudu mengandung
asam dan air. Suatu asam apabila bereaksi dengan air
akan menjadi larutan garam yang dapat menghasilkan listrik atau disebut dengan
larutan elektrolit.
2.3 Energi Listrik
Energi
listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik di dalam
sebuah rangkaian. Suatu energi listrik harus memiliki arus listrik yang
berfungsi sebagai penghantar aliran muatan listrik, arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial listrik atau tegangan listrik. Dalam arus listrik
arah muatan negatif (elektron) berlawanan arah dengan muatan positif (proton).
Kuat arus listrik dapat di ukur menggunakan Amperemeter yang di ukur dalam
rangkaian seri, sedangkan tegangannya dapat diukur dengan Voltmeter.
2.4 Larutan
Elektrolit
Larutan
terbagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik.
Sedangkan
larutan nonelektrolit ialah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Di dalam larutan elektrolit terdapat larutan elektrolit lemah dan
larutan elektrolit kuat, perbedaanya ada pada banyak sedikitnya larutan
tersebut menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit lemah hanya sedikit
menghantarkan arus listrik sedangkan larutan elektrolit kuat lebih banyak menghantarkan
arus listrik.
Larutan
elektrolit adalah zat terlarut yang mengalami ionisasi sehingga di dalam
larutan terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Zat-zat elektrolit di
dalam larutannya terdapat dalam bentuk ion-ion, yaitu ion positif (kation) dan
ion negatif (anion), sedangkan zat-zat nonelektrolit dalam bentuk larutannya
terdapat dalam bentuk molekul-molekulnya. Zat-zat yang di dalam larutannya
dapat terionisasi (zat-zat elektrolit) adalah asam, basa, dan garam.
Adanya
ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan itulah yang menyebabkan larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Semakin banyak jumlah ion yang
terkandung dalam larutan elektrolit, maka semakin tinggi pula daya hantar
listriknya. Sumber larutan elektrolit adalah senyawa ion dan senyawa kovalen
polar.
- Reaksi Ionisasi pada Senyawa Ion
Reaksi
ionisasi pada senyawa ion disebut reaksi disosiasi. Senyawa
ion tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion
akan terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan dalam air. Ion-ion tersebut
akan bergerak bebas.
Ion-ion
tidak selalu bebas sama sekali ketika senyawa ion terdisosiasi dalam
air. Ion-ion tersebut akan dihalangi oleh molekul-molekul air sehingga
dikatakan akan terhidrasi.
Selain
dalam bentuk larutan, senyawa ion dalam bentuk lelehan juga dapat menghantarkan arus
listrik. Pada saat meleleh, senyawa ion akan terurai menjadi ion-ionnya yang
bergerak bebas. Adapun padatan senyawa ionnya tidak dapat bergerak
bebas sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.
- Reaksi Ionisasi pada Senyawa Kovalen
Ionisasi
atau terbentuknya ion-ion dalam larutan tidak terbatas untuk senyawa ion saja.
Zat yang merupakan molekul kovalen yang bereaksi juga merupakan suatu
elektrolit. Contohnya adalah HCl.
Reaksi
ionisasi pada senyawa kovalen terjadi karena adanya perpindahan proton dan
hidrogen ( H+ ) dari molekul HCL ke molekul air sehingga
menghasilkan ion hidronium ( H3O+ ) dan ion klorida
( Cl- ). Jika HCl dilarutkan dalam air, akan terjadi reaksi
kimia dan terurai menjadi ion-ion walaupun HCL merupakan molekul netral.
2.5 Sel
Volta
Sel
Volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik
dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Sel Volta disebut juga sel
Galvani. Penamaan sel Volta dan sel Galvani diberikan untuk menghargai
jasa penemu kedua sel ini, yaitu Alexander Volta dan Alexander Galvani.
Pada
sel Volta terdapat dua elektrode yaitu anode dan katode. Anode
berfungsi sebagai kutub negatif dan katode berfungsi sebagai kutub
positif. Anode dan katode yang berupa logam dicelupkan kedalam
larutan elektrolit yang mengandung masing-masing ion logamnya. Contoh logam
yang dapat menghasilkan listrik adalah reaksi antara seng (Zn) dan tembaga (Cu)
(Justiana dan Muchtaridi, 2009: 39).
Sel
Volta dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sel Volta primer, sel sekunder,
dan sel bahan bakar.
Sel
Volta primer adalah sel Volta yang tidak dapat diperbaharui (sekali pakai).
Reaksi redoks dalam sel ini bersifat irreversible (tidak
kembali lagi). Contohnya sel kering (batrei biasa), batrei alkalin, batrei
merkuri oksida, dan batrei ion litium.
Sel
Volta sekunder adalah sel Volta yang dapat diperbarui (dapat diisi ulang).
Reaksi redoks di dalam sel Volta ini bersifat reversible (dapat
kembali) sehingga dapat kembali kekeadaan semula. Contohnya aki, batrei
Ni-Cd,batrei Ni-logam hidrida.
Sel
Volta bahan bakar (fuel cell) adalah sel Volta yang tidak diperbarui, tetapi
juga tidak habis. Pada sel bahan bakar, elektrodenya berupa gas-gas yanng
ditambahkan terus menerus selama sel itu bekerja (Justiana dan Muchtaridi,
2009: 40).
Contoh
sel Volta adalah:
- Sel Kering dan Batrei Alkaline
Sel
kering tersusun atas silinder seng berisi pasta dari campuran batu (MnO2),
salamik (NH4Cl), karbon, dan sedikit air. Seng berfungsi sebagai
Anode, grafit yang merupakan elektrode inert sebagai katode. Besarnya potensial
yang dihasilkan sel kering adalah 1,5 Volta.
Batrei
kering jenis alkalin merupakan pengembangan dari batrei kering. Cara kerjanya
hampir sama dengan batrei kering, namun batreai alkalin menggunakan
KOH sebagai pengganti NH4Cl dalam pasta. Batrei alkalin lebih tahan
lama dibandingkan batrei kering.
- Aki Mobil
Sel
aki tersusun atas keping-keping Pb sebagai anode dan keping PbO2 (timbal
oksida) sebagai katode dengan tegangan sebesar 2 volt. Keping-keping tersebut
disusun secara seri berpasangan biasanya 3 hingga 6 pasang. Sel aki berisikan
asam sulfat ( H2SO4 ) 30%. Elektron mengalir dari
anode ke katode menghasilkan aliran listrik (Justiana dan Muchtaridi, 2009:
41).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Teknik Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan cara meneliti
kandungan listrik di dalam mengkudu dan nanas dengan menggunakan voltmeter dan
lampu LED (Light Emitting Diode).
3.2 Sampel
Sampel
yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah 4 buah mengkudu dan 4 potong nanas, yang digunakan untuk 10 tahap percobaan menggunakan
voltmeter dan lampu LED.
3.3 Waktu
dan Tempat
Waktu
penelitian berlangsung selama beberapa
minggu. Kegiatan
pertama dimulai pada minggu pertama
bulan April
2013 dan
berakhir pada minggu kedua
bulan Mei 2013. Waktu yang beberapa minggu itu digunakan
untuk untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian dilaksanakan
di rumah peneliti maupun dikampus.
3.4 Alat
dan Bahan
Pada
percobaan ini alat dan bahan yang digunakan adalah :
1. mengkudu dan nanas
segar
2. lampu
LED (Light Emitting Diode)
3. Tembaga
4. Seng
5. Jepitan
buaya lengkap dengan kabel penghubung
6. Voltmeter
3.5 Prosedur
Penelitian
Untuk
penelitian ini dilakukan dalam beberapa prosedur di antaranya :
a. Untuk
memulai penelitian, disiapkan semua alat dan bahan penelitian.
b. Satu
lempeng tembaga dan seng ditusukan pada setiap mengkudu dan nanas dengan tidak saling
berdekatan atau bersinggungan.
c. Setiap
lempeng tembaga dan seng dijepit dengan penjepit buaya dan dirangkai secara
seri disesuaikan dengan jumlah mengkudu dan nanas yang akan diteliti.
d. Untuk
penelitian dengan mengguanakan voltmeter, kedua ujung rangkain dihubungkan
dengan voltmeter yang disesuaikan dengan kutub positif dan kutub negatif. Dan
untuk penelitian dengan menggunakan lampu LED, kedua ujung rangakian
dihubungkan dengan lampu LED.
e. Setiap
rangkaian yang telah disusun diamati dengan teliti agar tidak terjadi
kesalahan.
3.6 Pengumpulan
Data
Pengumpulan
data penelitian menggunakan teknik observasi melalui hasil penelitian sebanyak 10 kali penelitian pada mengkudu
dan nanas
yang berbeda dengan menggunakan voltmeter dan beberapa lampu LED. Adapun analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka menghasilkan data sebagai berikut:
Buah yang dipakai
|
Jumlah yang di
pakai
|
Besar tegangan yang
dihasilkan
|
Reaksi LED
|
Mengkudu
|
1 buah
|
0,095 volt
|
Tidak menyala
|
2 buah
|
0,2 volt
|
Tidak menyala
|
|
3 buah
|
1,4 volt
|
Menyala (redup)
|
|
4 buah
|
1,8 volt
|
Menyala
|
|
Nanas
|
1 potong
|
0,9 volt
|
Tidak menyala
|
2 potong
|
1,4 volt
|
Menyala (redup)
|
|
3 potong
|
1,7 volt
|
Menyala
|
|
4 potong
|
1,92 volt
|
Menyala (mampu 2
LED)
|
|
Mengkudu & nanas
|
2 mengkudu & 2
nanas
|
1,95 volt
|
Menyala (mampu 2
LED)
|
3 mengkudu & 3
nanas
|
2,2 volt
|
Menyala (mampu 2
LED)
|
Penjelasan
:
- Untuk menyalakan sebuah lampu LED dengan mengkudu dibutuhkan 3 buah mengkudu yang di rangkai secara seri dengan tembaga dan seng sebagai katoda.
- Untuk menyalakan sebuah lampu LED dengan nanas dibutuhkan 2 potong nanas yang di rangkai secara seri dengan tembaga dan seng sebagai katoda.
- Untuk menyalakan dua buah lampu LED dengan mengkudu dan nanas dibutuhkan 2 buah mengkudu dan 2 potong nanas yang di rangkai secara seri dengan tembaga dan seng sebagai katoda.
Pembahasan
Mengkudu dan nanas ternyata dapat menghasilkan arus
listrik. Hal itu telah dibuktikan dengan eksperimen. Seperti yang tertera pada
tabel dan gambar yang telah ditampilkan. Telah teruji bahwa satu buah mengkudu
dapat mengasilkan arus listrik
0,095 volt. Dan satu potong nanas
dapat menghasilkan 0,9 volt arus
listrik. Bila dirangkai seri dengan menggunakan dua buah mengkudu dan 2 potong nanas, empat buah
lempengan tembaga, empat buah lempengan seng, maka dapat menghidupkan satu buah
lampu LED juga mampu 2 LED dengan keadaan redup. Dan menghasilkan arus listrik 1,95
volt. Dan voltase dari mengkudu dan nanas tersebut dapat diuji dengan
menggunakan voltmeter.
Yang harus diingat adalah elektroda. Tanpa elektroda mengkudu
dan nanas tidak dapat menghidupkan lampu, walaupun mengkudu dan nanas telah
diketahui dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik dapat dihantarkan
melalui seng (katoda) dan tembaga (anoda). Mengkudu dan nanas ini dapat
dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu, bahkan apabila kita dapat merangkai seri
mengkudu dan nanas tersebut dengan menggunakan mengkudu dan nanas yang banyak
pula, maka mengkudu dan nanas tersebut juga dapat menghidupkan sebuah
kalkulator. Tetapi, pada karya tulis ilmiah ini, peneliti hanya melakukan
pengujian tersebut pada lampu LED. Meskipun mengkudu dan nanas ini dapat
dimanfaatkan layaknya baterai biasa, tetapi mengkudu dan nanas memiliki
kelemahan dibandingkan baterai biasa. mengkudu dan nanas hanya
bertahan paling lama satu hari, bila mengkudu dan nanas dibiarkan
beberapa hari, maka mengkudu dan nanas akan membusuk dan mengeluarkan
bau tak sedap. Dan apabila mengkudu dan nanas telah dijadikan sebagai baterai,
mengkudu dan nanas tidak dapat lagi dikonsumsi. Karena mengkudu
dan nanas telah bereaksi terhadap elektroda (seng dan
tembaga) dan kandungan mengkudu dan nanas tersebut telah menjadi racun.
Selain itu, untuk merangkai seri mengkudu dan nanas diperlukan mengkudu
dan nanas yang banyak, serta biaya yang besar pula. Tetapi, dengan
adanya penelitian terhadap mengkudu dan nanas ini dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat bahwa mengkudu dan nanas tanaman
darat yang dapat menghasilkan arus listrik. Dan dapat diolah menjadi baterai.
Dan baterai yang dihasilkan dapat dimanfaatkan layakna baterai biasa. Dan
sangat bermanfaat digunakan bila suatu saat nanti baterai sudah menjadi barang
yang langka.
Kandungan
asam yang dimiliki oleh mengkudu dan nanas dapat digunakan sebagai larutan elektrolit. Suatu larutan dapat dikatakan
sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Zat
elektrolit dapat menghantarkan listrik erat kaitannya dengan ion-ion yang
dihasilkan oleh larutan elektrolit tersebut (baik positif maupun negatif).
Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang
bergerak bebas di dalam larutan tersebut.
Ion-ion
inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang
dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.
Dari hasil penelitian telah terbukti
bahwa mengkudu dan nanas dapat
menghasilkan listrik. Hal ini teramati dari bergeraknya jarum
voltmeter dan menyalanya lampu LED (Light Emitting Diode) ketika dihubungkan
dengan ujung rangkaian yang disusun secara seri. Adanya listrik pada mengkudu
dan nanas
karena kentang tersebut mengandung zat-zat yang merupakan komponen penghasil
listrik.
Dari uraian tersebut telah dijelaskan bahwa mengkudu dan
nanas
mengandung asam
dan air. Asam (HCl)
merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri dari dua atau lebih atom
yang membawa ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Pada mengkudu
dan nanas,
terdapat suatu asam
yang merupakan asam kuat atau HCl.
Adanya
listrik dalam mengkudu dan nanas karena adanya reaksi asam dengan air yang menjadi sebuah
larutan asam.
Larutan asam
merupakan suatu larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. oleh sebab itu, kentang dapat menghasilkan listrik.
Selain
adanya asam dan
air, faktor lain yang menyebabkan mengkudu dan nanas menghasilkan listrik ialah karena adanya reaksi
ionisasi pada senyawa ion atau yang disebut dengan disosiasi. Senyawa
ion tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion
akan terurai menjadi ion-ion (kation dan anion) ketika dilarutkan ke dalam air,
sebab ion-ion di dalam air akan bergerak bebas. Ion-ion yang bergerak bebas
ialah ion yang hanya terdapat dalam larutan dan lelehan.
Kandungan
asam
pada mengkudu dan nanas merupakan suatu larutan, dimana asam merupakan zat terlarut
dan air merupakan zat pelarut, sehingga ion-ionnya dapat bergerak
dengan bebas. Gerakan ion-ion dalam mengkudu dan nanas tersebut yang dapat
menghasilkan listrik.
Untuk
mengetahui cara mengkudu dan nanas agar dapat menghasilkan listrik, penulis menggunakan
teori sel Volta yang ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Alexander Volta dan
Luigi Galfani, dimana mengkudu dan nanas merupakan elektrolit sedangkan tembaga (Cu) dan
seng (Zn) merupakan sel elektrode. Tembaga dan seng merupakan Suatu
elektrolit tidak dapat menghasilkan listrik jika tidak dihubungkan dengan suatu
elektrode. Tembaga merupakan katode (kutub positif) sedangkan seng merupakan
anode (kutub negatif). Reaksi antara elektrolit dan elektrode tersebut yang
dapat mengahsilkan listrik. Mengkudu dan nanas merupakan suatu elektrolit. Untuk menghasilkan
listrik, mengkudu dan nanas harus dihubungkan dengan elektrode berupa tembaga
(Cu) dan seng (Zn) dan dirangkai secara seri.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Hipotesis yang diturunkan dari rumusan masalah adalah mengkudu dan nanas dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi baterai.
- Hipotesis tersebut diuji berdasarkan data hasil penelitian. Untuk mengumpulkan data digunakan tabel pengumpulan data.
- Hiposis telah teruji dengan data, teori yang telah tersedia.
- Hipotesis benar. Dan mengkudu dan nanas memang benar dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi baterai.
5.2 Saran
Pada akhir laporan penelitian ini disampaikan kepada
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengkudu dan nanas
agar bisa mengolah mengkudu dan nanas sedemikian rupa dan pengujian
bahwa mengkudu dan nanas dapat menghasilkan arus
listrik agar dapat dipublikasikan di tengah-tengah masyarakat dengan
menampilkan pemanfaatannya.. Dan untuk pembaca agar penelitian ini bermanfaat
dan berguna dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kepada teman-teman sebaya agar juga bisa untuk memanfaatkan mengkudu
dan nanas ini, dan dapat mempraktekannya dalam kehidupan
sehari-hari. Serta memberi tahu pengetahuan ini kepada teman-teman yang lain.
Agar mengkudu dan nanas ini dapat dimanfaatkan. Dan disarankan juga agar
dilakukan penelitian untuk mencari manfaat lain dari mengkudu dan
nanas. Sebab
masih banyak manfaat dari mengkudu dan nanas selain untuk bahan pangan dan penghasil
listrik.
Langganan:
Postingan (Atom)